Kami Melayani Penjualan Tiket Pesawat : Garuda, Sriwijaya, Batavia, Lion air

Kami melayani Penjualan Tiket Pesawat Secara online..

Lebih Cepat dan juga Praktis, Karena E-Ticket akan langsung kami kirim ke alamat email Anda.

TIDAK ADA MARK UP HARGA TIKET

( Sesuai Yang ditetapkan MASKAPAI Penerbangan )

Silahkan Anda Cek Tiket Promo Dengan Form Dibawah Ini !

Form Ini Digunakan HANYA UNTUK Mencari Tiket Promo,

Setelah ANDA Dapatkan, Pemesanan / Booking Tetap Dilakukan

Melalui Kami di Form Booking Lioni Tiket

LIONI TIKET
Jl.Bedukang raya No 18 Pangkalbalam
Pangkalpinang-Bangka

Jumat, 11 September 2015

5 Maskapai Penerbangan Paling Mengagumkan di Dunia

Majalah Ekonomi Global terkemuka, Fortune, baru-baru ini merilis nama-nama maskapai penerbangan paling mengagumkan di dunia. 

Fortune melakukan penilaian berdasarkan tanggung jawab sosial, kualitas produk, serta kriteria yang terkait dengan bisnis lain, seperti kualitas manajemen dan daya saing global. Berikut pemenangnya:

1. Delta Airlines

 Maskapai penerbangan asal Amerika Serikat ini menjadi maskapai paling mengagumkan tahun ini. Delta melompat dari peringkat ketiga tahun lalu. 

"Peningkatan luar biasa dalam satu tahun ketika Delta harus bersaing dengan kenaikan harga bahan bakar dan badai musim dingin yang brutal," tulis laporan itu, seperti dikutip dari CNNMoney.

Meskipun banyak tantangan, Delta berhasil berfokus pada pelayanan pelanggan. Delta juga meng-upgrade app Facebook, sehingga penumpang mudah membeli tiket dan mencetak boarding pass dengan mudah.

2. Singapore Airlines

 Fortune menilai Singapore Airlines selalu menciptakan kemewahan dalam terbang. Maskapai ini tercatat sebagai pengguna pertama superjumbo Airbus A380 yang berkapasitas 471 kursi pada 2007.

"Mereka melengkapi fasilitas kabin yang mewah dan lega," kata laporan itu.

Baru-baru ini,  dalam survei yang dilakukan perusahaan konsultan Clear Ide, Singapore Airlines mendapat penghargaan sebagai merek yang paling diinginkan di Singapura.

Perusahaan telah menaikkan tarif, namun pelanggan tetap bersedia membayar lebih untuk mendapatkan perjalanan yang nyaman. Pada kuartal terakhir tahun lalu, Singapore Airline membukukan kenaikan pendapatan 12 persen, dan keuntungan bersih US$225 juta.

3. Southwest Airlines

 Tidak seperti maskapai lain, Southwest tidak menerapkan biaya tambahan pada penerbangannya, termasuk kepada penumpang yang membawa binatang piaraan. 

Southwest telah mengambil sikap bahwa ini layak diberikan kepada pelanggan setia mereka. 

Maskapai bertarif rendah yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat ini juga tidak mengenakan biaya pembatalan penerbangan maupun perubahan jadwal terbang.

4. Lufthansa

 Pelanggan Lufthansa mengharapkan bisa menikmati penerbangan yang segar di bawah kepemimpinan baru. Pada September 2010, Christoph Franz, mantan CEO Swiss International Airlines mengambil alih maskapai asal Jerman ini.

Saat pidato pertama, Franz akan menghabiskan US$4,7 miliar untuk membeli 48 pesawat baru. Pesawat-pesawat ini  dijadwalkan datang pada 2012. 

Lufthansa juga bekerja sama dengan NetJets, perusahaan jet pribadi milik Warren Buffett. Layanan ini memungkinkan penumpang menyewa jet pribadi keliling Timur Tengah dan AS.

Pada musim panas ini, Lufthansa juga berencana membuka layanan baru ke Antayla di Turki, Palermo di Italia, dan Trondheim di Norwegia.

5. Air France


 Akhir-akhir ini, Air France berfokus pada perluasan jangkauan, sehingga pelanggan dapat terbang ke berbagai tujuan dengan mudah. Berkat kemitraan dengan Delta dan Alitalia, Air France bisa memiliki koneksi yang mudah di Atlanta, Roma, dan kota-kota lain.

Setelah gempa Jepang, Air France menambah kursi untuk penerbangan Paris-Tokyo. Ini merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan. Maskapai asal Perancis ini juga memotong biaya tiket penerbangan dari Tokyo.

Air France memiliki armada pesawat muda yang efisien, dan berencana meningkatkan kapasitas perjalanan musim panas. 



sumber: klik.menarik.com

Hingga Akhir 2016, Citilink Akan Tambah Sembilan Pesawat



Maskapai penerbangan berbiaya rendah Citilink Indonesia akan terus melakukan ekspansi dengan menambah pesawat-pesawat baru dalam armadanya. Hingga akhir tahun depan, Citilink akan menambah sembilan pesawat Airbus A320 baru, dengan rincian satu pesawat akan tiba pada akhir tahun ini dan delapan pesawat lainnya tiba sepanjang tahun 2016.
Direktur Keuangan Citilink Indonesia Hans Nugroho mengatakan bahwa pesawat-pesawat itu akan didatangkan dengan skema operating lease. “Untuk tahun ini, kami mau tambah lagi satu lagi pesawat, sehingga totalnya menjadi 36 pesawat. Sementara tahun depan, kami akan mendatangkan delapan pesawat. Kami berharap ini cukup untuk memenuhi rencana pengembangan bisnis Citilink ke depannya,” tuturnya.
Hans menuturkan, meskipun kondisi ekonomi di Indonesia sedang melambat, anak perusahaan Garuda Indonesia itu bakal terus menambah frekuensi penerbangan dan membuka rute-rute baru demi memperkuat jaringan rute penerbangannya. “Kami optimistis saja kedepannya ekonomi kita ini akan kian membaik. Tetapi yang pasti dampak perlambatan ekonomi tahun ini tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja Citilink, bahkan terus tumbuh signifikan,” ujarnya.
Pada awal September ini Citilink Indonesia telah melakukan ekspansi dengan membuka empat rute penerbangan baru, di antaranya Jakarta-Pontianak, Surabaya-Pontianak, Surabaya-Bandung, dan Bandung-Palembang. Seluruh penerbangan itu dioperasikan dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi kelas ekonomi.
Foto: Leonardo Kosasih/PhotoV2.com for Indo-Aviation.com

Genjot PNBP, Jonan naikkan biaya uji kelayakan pesawat

Merdeka.com - Menteri Perhubungan menaikkan biaya uji kelayakan pesawat dari Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta. Ini menjadi salah satu upaya Jonan meraup penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 9,5 triliun tahun depan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, selama ini, biaya uji Boeing 737 ditetapkan hanya sebesar Rp 5 juta. Itu dinilai tak sebanding dengan ongkos Kemenhub dalam mencetak penguji kelayakan pesawat.
"Masa PNBP cuma Rp 5 juta? Padahal karena pengujian, kami kirim pilot inspektur ke Amerika, Eropa, dan sebagainya. Jadi ini harus ada kewajaran. Kalau ini diprotes, saya bingung," kata Jonan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (9/9).
Makanya, dia menaikkan biaya uji pesawat menjadi Rp 50 juta.
Terlepas itu, Jonan optimistis target PNBP tahun ini sebesar Rp 3 triliun tercapai. Hingga Agustus lalu, pihaknya sudah meraup sebesar Rp 1,6 triliun.
"Jadi target kami kira-kira Rp 3 triliun. Bisa tercapai? Harus bisa pak. Karena ini sebenarnya adalah pungutan yang harus dipungut sejak lama sekali."

Terimakasih Telah Berkunjung ke Lioni Tiket