Minneapolis - Seorang pria asal Idaho dipecat dari perusahaannya karena ketahuan menampar seorang balita dan mengucapkan kata-kata rasis dalam perjalanan pesawat dari Minneapolis ke Atlanta.

Joe Rickey Hundley (60) merupakan presiden perusahaan Unitech Composites and Structures yang memproduksi suku cadang pesawat.

Tak lama setelah media memberitakan insiden Joe, perusahan induk tempat Joe bekerja --AGC Aerospace and Defense-- mengeluarkan pernyataan bahwa seorang eksekutifnya tidak lagi bekerja di perusahaan itu karena adanya laporan perilaku yang dinilai "menyinggung dan mengganggu".

Joe juga dituntut minggu lalu di pengadilan federal Atlanta karena dia menampar anak bayi berumur 2 tahun saat berada di pesawat pada 8 Februari bulan lalu. 

Pengacaranya, Marcia Shein, yakin bahwa kliennya tidak akan dinyatakan bersalah. Namun, kalau pengadilan bisa membuktikan bersalah, paling tidak hukuman satu tahun penjara akan menjerat kliennya.

Ibu bayi itu, Jessica Bannett (33) mengatakan pada FBI bahwa pesawat mereka sedang memasuki fase akhir masuk ke Atlanta saat anaknya yang berumur 19 bulan mulai menangis karena adanya perubahaan ketinggian. 

"Joe berkata kepada si ibu agar ia menutup mulut bayinya," kata agen spesial FBI, Daron Cheney.

Kemudian, Joe menampar muka dan menggaruk bayi itu, dan hal itu menyebabkan bayi itu berteriak semakin kencang.

Jessica mengatakan insiden tersebut mengakibatkan keluarganya sangat  trauma dan anaknya, Jonah, menjadi gelisah terhadap orang asing.

Menurutnya, Joe menjadi sangat menjengkelkan dan terlihat mabuk. Ia kemudian mengeluh dan mengatakan bayi itu sudah terlalu besar duduk di pangkuan ibunya. 

"Dia bau alkohol dan mengajak ribut. Saya tidak merasa nyaman." kata Jessica.

Jessica mengatakan dia sangat kaget dengan penghinaan rasis yang dikatakan Joe saat bayinya mulai menangis. Saat ia mencoba menanyakan kembali apa yang Joe ucapkan, pria itu langsung mendekati wajahnya dan mulutnya berbicara langsung ke telinganya. 

"Dia mengucapkan kata-kata rasis lagi, bahkan lebih penuh kebencian. Karena ia berada tepat berada di depan muka saya, saya langsung mendorongnya," kata Jessica.

Sementara perusahaan tempat Joe bekerja secara resmi mengatakan: "Kami ingin menekankan bahwa perilaku yang dilakukannya itu bertentangan dengan nilai-nila yang kami terapkan, memalukan dan tidak ada yang mencerminkan karakter patriotik pria dan wanita yang datang dari berbagai latar belakang dan bekerja di perusahaan kami tanpa lelah."
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:AP