Kami Melayani Penjualan Tiket Pesawat : Garuda, Sriwijaya, Batavia, Lion air

Kami melayani Penjualan Tiket Pesawat Secara online..

Lebih Cepat dan juga Praktis, Karena E-Ticket akan langsung kami kirim ke alamat email Anda.

TIDAK ADA MARK UP HARGA TIKET

( Sesuai Yang ditetapkan MASKAPAI Penerbangan )

Silahkan Anda Cek Tiket Promo Dengan Form Dibawah Ini !

Form Ini Digunakan HANYA UNTUK Mencari Tiket Promo,

Setelah ANDA Dapatkan, Pemesanan / Booking Tetap Dilakukan

Melalui Kami di Form Booking Lioni Tiket

LIONI TIKET
Jl.Bedukang raya No 18 Pangkalbalam
Pangkalpinang-Bangka

Sabtu, 23 November 2013

Asita Segera Dirikan Maskapai Penerbangan

Solopos.com, MEDAN — Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Association of the Indonesia Tour & Travel Agencies/Asita) berencana mendirikan maskapai penerbangan. Rencana itu diklaim bakal direalisasi dalam waktu tak terlalu lama karena bakal diwujudkan melalui bekerja sama dengan investor asing.
Ketua Umum Asita Asnawi Bahar mengatakan modal untuk rencana pendirian maskapai penerbangan tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan pesawat yang akan dioperasikan oleh airlines tersebut. Nantinya, sambung dia, akan dihitung dan dikaji jika sudah melakukan konsultasi dengan pelbagai pihak terkait.
Sejak setahun yang lalu, aku Asnawi, Asita telah berkonsultasi dengan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) dan tokoh-tokoh lain untuk melihat peluang pada bisnis maskapai penerbangan. Berdasarkan konsultasi tersebut, setidaknya terdapat dua alternatif, yakni mendirikan penerbangan baru dengan prosedur yang cukup berat. Alternatif berikutnya adalah menggunakan perusahaan airlines yang telah berdiri dengan mengakuisisi maupun bekerja sama. Tentu, imbuh dia, persyaratannya tidak cukup berat.
Permodalan bagi perusahaan airlines yang akan didirikan itu, sambungnya, tidak sulit. Dengan anggota Asita yang lebih dari 6.000, nantinya akan dibentuk sebuah perusahaan terbuka dengan masing-masing anggota diwajibkan menjadi pemegang saham. Perhitungan modal bagi masing-masing anggota akan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Hal itulah yang masih dalam tahap penghitungan dan pengkajian Asita agar tidak terjadi kesalahan prosedural.
Menurutnya semangat pendirian airlines ini disebabkan oleh sebuah keinginan akibat adanya perilaku perusahaan airlines domestik yang kian tidak memperdulikan biro perjalanan. “Airlines mulai meninggalkan kami, sebelum kami semakin ditinggalkan, kalau sudah di warung-warung kopi bisa menjual tiket kan susah. Ini jelas tidak ada keinginan kerja sama dengan baik,” ungkapnya kepada Jaringan Informasi Bisnis indonesia (JIBI) di Medan, Kamis (21/11/2013).
Selain dengan usaha patungan bersama anggota Asita, pendirian perusahaan airlines ini juga akan dibuka bagi investor asing. Asnawi mengungkapkan skema yang akan ditawarkan untuk permodalan berupa penanaman modal asing (PMA). Pendirian airlinesini, kata dia, dimaksudkan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diberlakukan 2015 mendatang. Ditargetkan pada 2014 mendatang perusahaanairlines ini sudah dapat beroperasi.
Dengan latar belakang Asita sebagai sebuah organisasi nirlaba, pihaknya akan mempersiapkan badan hukum pendirian airlines dalam waktu 1-2 bulan mendatang. Setelah itu akan dilanjutkan dengan konsultasi dengan Kementerian Perhubungan.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan kemudahan terutama pada sisi proses perizinan. Pasalnya, Asita menargetkan dengan pendirian airlines ini diharapkan akan terjadi penambahan wisatawan mancanegara yang lebih signifikan. “Kami akan kejar target penambahan wisatawan, seat kapasitas terbatas. Kami ingin kalau memang memungkinkan agar seat kapasitas inbound lebih banyak, ” paparnya.
Solahuddin Nasution, Ketua DPD Asita Sumatra Utara, mengatakan gagasan untuk mendirikan maskapai penerbangan muncul beberapa waktu sebelum pelaksanaan Rapat Kerja Nasional II Asita di Medan 15-17 November 2013. Pada saat Rakernas II tersebut diputuskan untuk memberikan mandat kepada Ketua Umum Asita Asnawi Bahar agar membuat perencanaan pendirian maskapai penerbangan.
“Ketua Umum Asita diamanatkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya,” ungkapnya. Nantinya, Ketua Umum Asita akan membentuk sebuah tim khusus yang bertugas untuk melakukan pengkajian pendirian maskapai penerbangan tersebut. Tim tersebut bertugas untuk melihat secara hukum legal formal serta mengkaji hal-hal teknis maupun non-teknis.
Dia mengungkapkan pendirian airlines tersebut melalui 3 pertimbangan yang cukup komprehensif. Pertama, pangsa pasar penumpang airlines di Indonesia masih dikuasai oleh anggota Asita. Tercatat 60%-70% penjualan tiket penerbangan dilakukan oleh biro perjalanan.
Pertimbangan kedua, adanya kekecewaan dari banyak perusahaan biro perjalanan terhadap sikap airlines yang ada terutama maskapai penerbangan dalam negeri. Airlinesdalam negeri dituding sering melakukan tindakan sepihak tanpa mempertimbangkan keluhan dari agen penjualan yang sudah membesarkannya.
Kemudian pertimbangan ketiga, sambungnya, sebagai penguasa pasar penjualan tiket pesawat Asita mengakui lebih memahami selera penumpang. Pasalnya, selama ini keluhan-keluhan yang dialamatkan kepada airlines selalu diasampaikan kepada biro perjalanan sebagai tempat pembelian tiket.
“Dari ketiga hal itulah, mulai dari kami memiliki pasar, ketidakadilan, dan kami memahami pasar, kenapa tidak kami coba membuat airlines. Memang itu sebuah gagasan besar, tetapi bukan suatu hal yang tidak mungkin,” tuturnya.
Dia menilai dukungan terhadap biro perjalanan di Indonesia masih jauh di bawah yang dilakukan pemerintah di luar negeri seperti di Malaysia dan Singapura. Dukungan mulai dari pembangunan dan peningkatan infrastruktur, promosi dan kemudahan berbagai perizinan, tidak didapatkan di Indonesia.
Sementara itu, kendati jumlah maskapai penerbangan di dalam negeri telah cukup banyak, Solahuddin optimistis dapat bersaing dengan airlines yang ada. Pasalnya berbekal potensi pasar dan pemahaman terhadap pasar, Asita Airlines diyakini mampu meraup pasar dalam negeri.

Diskon 20% dari Merpati Untuk Tiket Pulang Pergi

Untuk memanjakan penumpang sekaligus meningkatkan brand awareness, PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) memberi diskon untuk pelanggannya khususnya untuk wilayah timur sebesar 20% untuk tiket pulang pergi (PP).
Program Diskon 20% ini berlaku dari tanggal 20 – 30 November 2013 untuk periode pemesanan dan 20 November – 20 Desember untuk periode terbang. Hal Tersebut disampaikan, Vice President Corporate Secretary PT Merpati
Nusantara, Riswanto.
Rute penerbangan pesawat Merpati yang dipromosikan lewat program ini memang terkonsentrasi untuk wilayah timur antara lain, Biak – Jayapura, Jayapura-Merauke , Jayapura-Sorong atau rute sebaliknya, Untuk rute penerbangan lain adalah Makasar-Sorong, Makasar-Timika,Jogja-Makasar, Menado-Sorong ,Timika-Sorong atau rute sebaliknya. Untuk informasi lebih lengkap bisa menghubungi Contact Center Merpati 0804 -1-621-621 atau
mengunjungi www.merpati.co.id.
Riswanto menegaskan, setiap calon penumpang yang melakukan pembelian atau pembayaran tiket Merpati tidak dapat dialihkan ke rute lain. Selain itu Tiket yang telah dibeli tidak dapat dialihkan ke penerbangan lain, kecuali terjadi masalah teknis atau operasional (irregularity), dengan ketentuan pengalihan sesuai dengan ketentuan/kebijakan yang berlaku.
Pemesanan program ini hanya dapat dilakukan dengan menghubungi Contact Center di 0804-1-621-621 dan (022) 8888-777. Sedangkan untuk pembayaran, calon penumpang bisa melakukan lewat ATM atau Pola Transfer.
Selanjutnya, Riswanto menambahkan, yang perlu diperhatikan oleh calon penumpang adalah pemesanan tiket program Diskon 20% ini hanya bisa dilakukan untuk pemesanan tiket pulang pergi dan sangat terbatas sekali waktu pemesanannya, hanya sampai dengan tanggal 30 November 2013. Jadi, yang berencana terbang dan Liburan di periode 20 November – 20 Desember 2013, ayo segera pesan tiket Merpati dan dapatkan harga istimewa,” tutup nya. (*)

Lion Air yang Mendarat di Palembang Lanjutkan Penerbangan ke Jakarta

Ferdinan - detikNews
Jakarta - Pesawat Lion Air dari Medan yang mengalihkan pendaratan ke Palembang kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Petugas memastikan tidak ada kerusakan pesawat.

"Pesawat sudah terbang kembali ke Jakarta," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (22/11/2013).

Bambang menjelaskan,pesawat JT 397 terbang dari Bandara Kuala Namu menuju Jakarta. Dalam perjalanan pesawat terpaksa mengalihkan pendaratan sekitar pukul 07.50 WIB di Bandara Sultan Badaruddin II.

Pengalihan pendaratan dilakukan karena pilot bernama Yos Susiono melihat lampu indikator menyala. "Pilot minta turun di Palembang untuk pengecekan," terangnya.

Belum diketahui penyebab menyalanya indikator yang membuat pilot mendaratkan pesawatnya. "Indikator di cokcpit menyala. Tapi setelah dicek pesawat dalam keadaan tidak bermasalah," ujar Bambang.

Sedangkan versi Direktur Lion Air Edward Sirait, pesawat Boeing 737-800 itu bertolak dari Medan pukul 10.15 WIB, Jumat (22/11/2013). Ketika bertolak dari bandara Kuala Namu Medan, tidak ada permasalahan. Namun di tengah perjalanan lampu indikator menyala.

"Ada lampu indikator menyala, adanya api di ban," ujarnya.

Namun menurut Eward, menyalanya lampu indikator belum tentu langsung menunjukkan adanya kebakaran. Harus dilakukan pengecekan lebih lanjut.

"Jadi belum tentu ya itu langsung disebut ada api. Cuma indikator menyala. Nah pilot memang harus menempuh prosedur melakukan technical landing," kata Edward.

Ada Kejanggalan Saat Pesawat Berhenti

SLEMAN - Peristiwa hampir bertabrakannya pesawat di landasan Bandara Adisutjipto Yogyakarta, disebabkan pesawat Air Asia telah keluar dari 'holding point' atau batas menuju runway. Padahal petugas dari kontrol bandara telah menginformasikan agar Air Asia tetap di 'holding point' dikarenakan Batik Air akan melakukan pendaratan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Adisutjipto Yogyakarta Kolonel Penerbang Wahyu Anggono kepada KRjogja.com, Kamis (21/11/2013).
Menurut Wahyu yang ketika peristiwa terjadi kebetulan berada didalam pesawat Batik Air mengungkapkan, posisi Air Asia meskipun telah keluar dari holding point masih safety. Hanya saja diluar prosedur dan sudah melebihi aturan.
“Jadi ada batasannya, yakni garis kuning. Kebetulan ujung pesawat Air Asia sudah keluar dari garis kuning. Padahal disaat yang bersamaan, Batik Air telah mendarat. Pilot Batik Air yang melihat posisi Air Asia sudah keluar garis melakukan antisipasi dengan memaksimalkan rem sehingga berhenti ditengah landasan. Sedangkan untuk Batik Air sudah sesuai prosedur dan memang waktunya landing,” katanya.
Wahyu menjelaskan ketika berhenti, jarak antar kedua pesawat sekitar 15 meter. Jadi, seandainya polit Batik Air memutuskan tidak berhenti di tengah landasan, sebenarnya kecil kemungkinan terjadi benturan. Namun guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya pilot Batik Air memutuskan untuk memaksimalkan rem dan memberhentikan pesawat di tengah landasan.
“Jika sesuai prosedur pesawat diharuskan mengerem secara perlahan. Setidaknya berhenti di ujung landasan. Pilot Batik Air jelas tidak ingin ada hal buruk yang terjadi dalam kondisi tersebut. Jika dilihat dari situasinya memang kesalahan ada pada pilot Air Asia yang tidak memperhatikan perintah dari kontrol untuk tetap berada di holding point,” urainya.
Usai berhenti dit engah landasan, kedua pesawat akhirnya memarkir di posisinya masing-masing.Namun, melihat ada kejanggalan ketika pesawat berhenti ditengah landasan. Dia lalu memanggil kedua pilot.
Dalam pertemuan tersebut, didengar rekaman perintah dari kontrol. Memang, awalnya pilot Batik Air menyalahkan petugas kontrol kenapa Air Asia bisa melewati batas holding point. Sedangkan pilot Air Asia berdalih telah diberi izin untuk menuju runway. “Begitu rekaman didengar bersama, pilot Air Asia menyadari kesalahannya,” ungkapnya.
Wahyu menambahkan ke depan jelas semua pilot harus benar-benar memperhatikan perintah dari petugas kontrol. Sebab, jika saja pilot Batik Air tetap melajukan pesawat dan tidak lurus benar. Bisa saja kedua pesawat bersenggolan. Tentu akibatnya bisa fatal. (krjogja.com/Awh)

Jumat, 01 November 2013

5 Bandara Terbaik di Dunia Untuk Menginap

Sebagian besar orang mungkin berpandangan bandara merupakan salah satu tempat yang paling pas untuk berbelanja. Namun ada aktifitas lain yang tak kalah penting yang menyangkut peran bandara ini, yaitu sebagai tempat untuk menginap.
Menurut laman situs Sleepinginairports.net, kebiasaan menjadikan bandara sebagai tempat menginap, sejatinya telah dimulai sejak 17 tahun yang lalu oleh kalangan backpaker, dengan alasan bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
Namun, paradigma tersebut telah berubah untuk sekarang ini, dengan semakin banyaknya jumlah penerbangan dan penumpang yang hadir di bandara setiap harinya.
"Menjadikan bandara sebagai tempat menginap bukan lagi milik kalangan backpacker muda yang ingin menghemat biaya," tulis situs tersebut.
"Sekarang, dengan jam penerbangan yang semakin pagi, banyaknya penundaan penerbangan, badai salju dan letusan gunung, telah menjadi sejumlah kecil alasan dari sekian banyak orang untuk menjadikan bandara sebagai tempat untuk menginap."
Situs ini diketahui telah menggelar survei secara online dengan melibatkan 14.600 penumpang dari seluruh dunia untuk memberikan penilaian terhadap fasilitas menginap di bandara yang ada di seluruh dunia.
Hasilnya, terdapat empat kriteria yang menjadikan sebuah bandara merupakan tempat yang nyaman untuk dijadikan sebagai tempat yang paling pas untuk menginap.
Seperti dikutip dari situs CNN Travel, berikut ini lima bandara yang meraih predikat sebagai lokasi yang paling nyaman untuk menginap sambil menunggu penerbangan berikutnya.
1. Bandara Changi, Singapura.
2. Bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan.
3. Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda.
4. Bandara Internasional Hongkong, Tiongkok.
5. Bandara Vantaa, Helsinki, Finlandia.
Penulis: Feriawan Hidayat/FER
Sumber:CNN Travel

Indonesia AirAsia X Ajukan SIUP

Jakarta - Indonesia AirAsia X mengajukan SIUP (Surat Izin Usaha Penerbangan) kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terkait rencananya untuk menerbangi wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti Singayuda Gumay menuturkan bahwa Indonesia Airasia X sudah mengajukan SIUP kepada Kemenhub dan saat ini tengah diproses. “Sudah ya, mereka sudah mengajukan SIUPnya dan masih kita kaji,” ucapnya singkat saat dihubungi Investor Daily di Jakarta, Rabu (30/10).
Dihubungi secara terpisah Direktur DKUPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara) Kemenhub Muzaffar Ismail menuturkan bahwa maskapai yang berasal dari Malaysia tersebut masih dalam proses untuk pengajuan SIUP. “Sudah mengajukan SIUP dan masih diproses, nantinya ini akan menjadi maskapai fullservice dan long haul. Tetapi tidak mungkin untuk prosesnya selesai di tahun ini, karena nantinya harus mengurus AOC (Air Operate Certificate),” jelas Muzaffar.
Untuk AOC, nantinya akan melewati lima fase sehingga, dapat dipastikan Indonesia AirAsia X baru dapat beroperasi di tahun depan.
Sebelumnya Direktur Angkutan Udara Ditjen Hubud Kemenhub Djoko Murjatmodjo mengatakan Indonesia AirAsia X sudah lebih dulu mengajukan SIUP jauh sebelum dilakukannya moratorium yakni Juni lalu sehingga prosesnya pun dilakukan oleh Kementerian. “Kalau dari pihak mereka, inginnya SIUP selesai di tahun ini, targetnya. Tetapi itu semua tergantung dari pihak mereka dalam mengurus SIUP,” tegas Djoko.
Indonesia AirAsia X ini nantinya memang harus memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Penerbangan yakni 51% Indonesia, single majority dan 49% asing. “Sementara itu untuk basisnya kita tidak arahkan ke Jakarta, tetapi di luar Jakarta. Slot di Jakarta sudah penuh. Dan rencananya akan menggunakan pesawat Airbus 330,” terang Djoko.
Sepanjang tahun ini, telah ada tiga maskapai yang direncanakan akan beroperasi yakni Nam Air yang merupakan anak usah maskapai swasta nasional Sriwijaya Air, Jatayu Air yang merupakan pemain lama di dunia penerbangan serta Indonesia AirAsia X.
Akan tetapi, dari tiga maskapai, baru Nam Air yang akan segera menyelesaikan proses AOCnya.
Direktur Utama Nam Air Jefferson Jauwena menuturkan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan proses AOC tahap tiga dan akan memasuki ke tahap empat yakni approving flight yang pelaksanaannya akan dilakukan awal pada minggu pertama November mendatang. “Kita baru penyelesaian AOC tahap ketiga dan masuki tahap empat, yang akan dilakukan minggu depan. Kita rencanakan pada 10 November 2013 mendatang bisa terbang, itu target kita semoga bisa,” ucap Jeff kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (30/10).
Jeff terkesan cukup optimistis, Nam Air bisa segera terbang, walaupun untuk rutenya ia masih merahasiakannya. “Kita tunggu sampai proses AOC selesai dulu ya,” ungkapnya.
Sementara itu, Muzaffar menambahkan untuk Jatayu, pihaknya hari ini (Rabu, 30/10) baru saja memanggil pihak Jatayu terkait AOCnya. Dan Muzaffar tak menampik proses AOC Jatayu terbilang cukup lama dibandingkan Nam Air. Dan kemungkinan Jatayu baru akan terbang pada 2014.

Penulis: KEY/YUD
Sumber:Investor Daily

Tigerair Mandala jadi maskapai asing terbaik versi KLIA

Sindonews.com - Tigerair Mandala baru saja dipilih sebagai The Promising New Foreign Airline of the Year 2012 oleh Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pada malam penghargaannya di Kuala Lumpur, Malaysia.

Penghargaan yang diselenggarakan oleh Malaysia Airports ini merupakan satu-satunya penghargaan yang diberikan kepada berbagai perusahaan terbaik dalam industri aviasi di negara tersebut. Pemenang KLIA Awards dipilih berdasarkan pencapaian maskapai penerbangan di berbagai sektor pada tahun 2012, seperti jumlah penumpang, faktor pertumbuhan, kinerja penjualan, pengakuan internasional serta kinerja pelayanan.

Penyerahan penghargaan dari KLIA Awards ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan motivasi kepada seluruh mitra bisnis KLIA untuk terus meraih pencapaian terbaik di bidangnya, yang pada akhirnya akan memungkinkan KLIA untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya di masa mendatang.

"Kami sangat berterima kasih kepada Malaysia Airports atas penghargaan ini. Kami merasa bangga dan terhormat dengan pemberian penghargaan the Promising New Foreign Airline of the Year 2012," kata Presiden Direktur Tigerair Mandala, Paul Rombeek dalam rilisnya di Jakarta, kamis (31/10/2013).

Menurutnya, penghargaan ini merupakan bukti nyata dari komitmen Tigerair Mandala untuk terus memberikan produk dan layanan terbaik. Ini juga menjadi motivasi bagi perusahaannya untuk tetap tumbuh dan memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dan mitra bandara.

Tigerair Mandala kembali beroperasi 16 bulan yang lalu, dan telah mengalami perkembangan pesat dalam hal jaringan, kapasitas, staff, pilihan produk dan berbagai aspek lainnya. Penghargaan dari KLIA awards ini merupakan pencapaian yang diperoleh Tigerair Mandala, yang belum lama ini juga terpilih sebagai maskapai LCC paling tepat waktu di Indonesia berdasarkan Laporan Kementerian Perhubungan RI.

Tigerair Mandala juga merupakan satu-satunya maskapai di Asia yang menyelesaikan Airbus Line Operation Surveillance (ALOS) selama beberapa tahun terakhir.

Terimakasih Telah Berkunjung ke Lioni Tiket