Gara-Gara Lakukan Ancaman Bom ke Maskapai Lain, Calon Awak Kabin Dipecat

Seorang peserta pelatihan untuk menjadi awak kabin maskapai penerbangan American Airlines, diberhentikan dengan tidak hormat setelah diduga membuat ancaman bom untuk maskapai penerbangan lainnya.
Juru bicara American Airlines, Matt Miller membenarkan, jika pihaknya telah memberikan sanksi tegas kepada pelaku. Apalagi, calon awak kabin tersebut belum lama mengikuti pelatihan, yakni sejak Mei lalu. Miller menyebutkan, pelaku ketahuan membuat ancaman terhadap maskapai penerbangan United Airlines.
Pihak maskapai, tidak mengungkapkan identitas pelaku yang juga mendapatkan hukuman larangan terbang dari pemerintah.
Sebelumnya, awak kabin yang berjenis kelamin lelaki tersebut, tidak pernah memiliki catatan kriminal. Namun saat ini, menurut Miller, dipastikan sudah ada tambahan catatan kriminal, agar membuat efek jera.
Sumber:News.com.au

Read More

Bandara Chicago Kerahkan Binatang untuk Memotong Rumput

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO---Bandara O'Hare di Chicago yang super sibuk, mempekerjakan pemotong rumput yang baru yaitu kawanan domba, kambing, keledai dan bahkan llama. Ya, llama. Llama juga bertugas menjaga domba dan kambing-kambing kecil dari serbuan coyote, sejenis anjing hutan yang berkeliaran di rerimbunan pohon di dekat salah satu bandara tersibuk di dunia itu. Keledai juga lumayan besar dan agresif untuk menjauhkan predator dari kawanan pemakan rumput.
Seluruh awak baru itu bertugas mengunyah rerumputan sehingga membuat hamparannya bersih dari mahluk-mahluk hidup yang dapat mengganggu -- bahkan membahayakan operasional bandara. Rumput yang panjang bukan hanya tampak berantakan, kata petugas bandara saat memperkenalkan tim baru petugas pemotong rumput itu, Selasa.
Semak-semak rumput itu juga menjadi tempat berkembang-biak hewan pengerat yang kemudian menarik perhatian burung elang serta unggas pemangsa yang lain. "Burung dan pesawat tidak bisa bergabung," kata Rosemarie Andolino, pengawas bandara Chicago.
Sebelum ini bandara Chicago bergantung pada mesin pemotong rumput dan pengusir hama untuk menjaga hamparan rumput seluas 3.200 hektare di sekeliling O'Hare. Namun terdapat tempat-tempat berbukit dan berbatu yang sulit dijangkau mesin pemotong rumput, malahan bisa merusak peralatan milik kota yang mahal itu. Dan selain menghabiskan waku berjam-jam untuk memeras keringat di lapangan yang panas, tim pemindahan satwa liar bandara juga secara tetap mesti memburu binatang-binatang pengembara.
Maka, kota angin itu memutuskan mengikuti jejak bandara Seattle, San Francisco dan Atlanta serta mencari pendekatan jaman dulu (jadul). Selain memberikan istirahat bagi tim pertamanan, menggantungkan binatang pemamah-biak untuk tugas memangkas rumput juga berpotensi mengurangi jejak karbon di bandara dan meninggalkan pemakaian bahan bakar minyak untuk menghidupkan alat pemotong rumput.
Belum jelas, berapa besar pengaruh kawanan terdiri atas 14 kambing, enam domba, dua llama dan tiga keledai dalam memberi hasil. Mereka tidak akan diizinkan berkeliaran di semua tempat dekat landasan pacu dan jalan-jalan yang menghubungkan daratan bandara

Read More

Tak Mampu Didarati Boeing Baru Garuda, Landasan Direnovasi (Biaya renovasi akan ditanggung oleh PT Angkasa Pura II)

VIVAnews – Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengungkapkan bahwa dirinya akan segera menyelesaikan permasalahan bandara Soekarno Hatta yang tidak mampu penampung pesawat terbaru milik Garuda.

Landasan bandara Soekarno Hatta diketahui tidak cocok jika digunakan untuk pesawat Garuda dengan tipe 777-300 ER yang dipergunakan untuk Rute London-Jakarta.

Mantan Direktur Utama PT PLN itu, Kamis 15 Agustus 2013, menegaskan bahwa dirinya akan menugaskan salah satu BUMN karya untuk menyelesaikan permasalahan landasan tersebut. "Saya minta ada teknologi khusus yang bisa dilakukan di sini (bandara) agar bisa diperbaiki tanpa harus melakukan pembongkaran," katanya.

Namun, keputusan siapa BUMN karya yang akan ditunjuk masih dalam pertimbangan. Dahlan berharap, masalah teknologi ini bisa diselesaikan dalam dua minggu ke depan dan BUMN itu bisa langsung melaksanakan tugasnya.

Biaya renovasi, kata Dahlan, akan ditanggung oleh PT Angkasa Pura II tapi melalui perizinan dirinya. Ia memperkirakan perkerasan landasan tidak akan berlangsung sebentar.

Sebab, untuk perbaikan tersebut, landasan tidak akan bisa ditutup karena padatnya jadwal penerbangan. Apalagi saat ini frekuensi lalu lintas pesawat semakin bertambah dari 60 pesawat setiap jamnya menjadi 69 pesawat.

"Jika diperbolehkan membongkar, mungkin akan lebih murah dan cepat. Namun, kan ini tidak bisa, jadi biayanya harus lebih mahal," ujarnya.

Read More