Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Bandara Ngurah Rai, Bali, yang baru akan lebih modern bila dibandingkan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pembangunan bandara ini diperkirakan selesai pada Mei-Juni 2013.

"Bandara ini akan lebih modern dari Soekarno-Hatta, bahkan dua level lebih modern," tutur Dahlan kepada wartawan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Dahlan menerangkan, kriteria modern tersebut berdasarkan peralatan yang digunakan bandara baru Ngurah Rai telah memenuhi standarisasi bandara-bandara di Amerika Serikat. Sebaliknya, peralatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta belum memenuhi standar di AS.

"Misalnya, peralatan untuk keamanan, check ini tiket pesawatnya sudah penuhi standar yang ada di AS," terangnya.

Dahlan juga mengibaratkan Bandara Ngurah Rai baru ini layaknya hotel berbintang lima, sedangkan Bandara Soekarno-Hatta masih bintang tiga.

Selain itu, Bandara Ngurah Rai baru diperkirakan memiliki luas empat kali lipat bila dibandingkan dengan bandara saat ini.

Lebih jauh diungkapkannya, pada 22 Desember 2012, terminal domestik Bandara Ngurah Rai saat ini yang dijadikan tempat pemberangkatan, akan dipindahkan ke terminal darurat sebagai tempat kedatangan domestik.

"Karena terminal domestik untuk pemberangkatan itu akan dibongkar akhir tahun ini. Rencananya akan ditempati oleh bangunan baru. Saya juga sudah melihat kerangka atas. Ini kunjungan saya yang keempat," tuturnya.

Ia menerangkan, bandara baru Ngurah Rai nantinya memiliki lima lantai untuk parkir. Satu lantai parkir tersebut diperkirakan dapat menampung sebanyak 1.000 kendaraan. Artinya, lima lantai akan menampung sebanyak 5.000 kendaraan.

Pada kesempatan itu, Dahlan juga menjelaskan bahwa PT Hutama Karya Persero telah berhasil menyelesaikan pemancangan tiang pembangunan jalan tol Tanjung Benoa, Bali.

"Jumat ini (30/11) akan ada syukurannya karena telah selesai. Bahkan, HK maju hampir satu bulan dari yang diperkirakan," ungkapnya.

Ia memberikan apresiasi kepada BUMN pengelola jalan tol tersebut. Hutama Karya juga lebih unggul dibandingkan dengan PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk yang turut dalam konsorsium BUMN untuk membangun jalan tol tersebut.